SEGERA PELAJARI CARA MENDAPATKAN OMZET TAK TERBATAS DARI JUALAN PRODUK TANPA PERLU PUNYA STOCK

Sabtu, 12 Juli 2025

Indonesia Tetap Komit di BRICS Meski Dihadang Ancaman Tarif Tambahan dari AS

BY HeRo Jurnal IN , , , , , , ,


Jakarta, 1
1 Juli 2025 — Hero Jurnal Media

Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa keanggotaannya dalam aliansi ekonomi BRICS tidak akan tergoyahkan, meskipun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan ancaman tarif tinggi terhadap negara-negara yang dianggap mendukung blok tersebut.

Penegasan ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Indonesia, Prasetyo Hadi, dalam keterangan persnya pada Rabu (9/7). Ia menyatakan bahwa Indonesia telah mempertimbangkan segala risiko saat memutuskan untuk bergabung secara penuh dengan BRICS pada awal 2025.

“Kami sadar akan konsekuensi geopolitik dan ekonomi yang mungkin timbul, termasuk potensi sanksi dari negara lain. Namun Indonesia tetap teguh pada komitmennya bersama BRICS,” ujar Prasetyo kepada awak media, dikutip Hero Jurnal Media.

Ancaman tarif dari Washington datang awal pekan ini, saat Trump memperingatkan akan memberlakukan bea masuk tambahan sebesar 10% kepada negara mana pun yang, menurutnya, "berpihak" kepada BRICS — blok yang ia nilai mengusung kebijakan anti-Amerika.

Surat peringatan resmi telah dilayangkan kepada 14 negara, termasuk Indonesia dan Afrika Selatan. Berdasarkan informasi yang diterima, tarif untuk Indonesia bisa melonjak hingga 32% dan bahkan mencapai 42% jika kebijakan penuh Trump diterapkan mulai 1 Agustus 2025.

Meski demikian, Prasetyo menyebut tarif tersebut belum bersifat final. Pemerintah saat ini telah mengutus Menteri Ekonomi ke Washington untuk melakukan negosiasi langsung guna memperoleh syarat yang lebih adil bagi Indonesia.

Sementara itu, dalam KTT BRICS yang digelar akhir pekan lalu di Rio de Janeiro, para pemimpin dari Brasil, Tiongkok, Mesir, Etiopia, India, Iran, Rusia, Afrika Selatan, dan Uni Emirat Arab mengecam keras kebijakan tarif sepihak yang diberlakukan negara-negara Barat.

Mereka menyatakan bahwa tindakan semacam itu dapat mengganggu stabilitas perdagangan global dan merusak rantai pasok internasional.

Presiden Trump juga sempat menuding bahwa BRICS mencoba melemahkan kekuatan dolar AS, dan menyatakan bahwa ia "tidak akan membiarkan hal itu terjadi." Namun tudingan tersebut dibantah oleh para pemimpin BRICS. Mereka menekankan bahwa upaya pengurangan ketergantungan pada dolar bukanlah bentuk perlawanan, melainkan respons atas tindakan sepihak Barat terhadap Rusia sejak konflik Ukraina meletus pada Februari 2022.

Beragam Ide Kesehatan Dan Bisnis Ada Disini!

Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan mengungkap bahwa Rusia tidak pernah bermaksud meninggalkan dolar, namun dipaksa melakukannya karena pembatasan dari Washington. Ia menambahkan bahwa politisasi mata uang global telah mendorong negara-negara untuk mencari alternatif sistem pembayaran, dan tren ini tidak akan mudah dihentikan. (HJM)



#IndonesiaBRICS #EkonomiGlobal #HeroJurnalMedia #Geopolitik2025 #TarifAS #DonaldTrump #Putin #BRICS2025 #IndonesiaMaju #DiplomasiEkonomi

Beragam Ide Kesehatan Dan Bisnis Ada Disini!

Baca Juga !