Parimo - Hero Jurnal Media – Seratus hari pertama kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong mendapat sorotan tajam. Alih-alih menorehkan prestasi, periode awal ini dinilai masih sebatas seremoni dan belum menyentuh realisasi program nyata di tengah masyarakat.
Praktisi hukum, Hartono Taharudin, menilai bahwa deretan janji kampanye dan komitmen awal pemerintahan daerah belum terlihat hasilnya. Mulai dari rencana distribusi tabung LPG gratis untuk warga kurang mampu, program Berkah Mingguan di pasar tradisional, hingga penataan kota dan penindakan praktik ilegal seperti illegal logging, illegal mining, serta illegal fishing—semuanya masih jauh dari kata terealisasi.
“Yang kami lihat justru hanya pencitraan. Tidak ada capaian signifikan yang bisa dirasakan masyarakat. Publik tentu berharap bukti, bukan sekadar wacana,” tegas Hartono dalam keterangannya, Senin (25/8/2025).
Ia menambahkan, program 100 hari kerja seharusnya menjadi fondasi penting dalam menunjukkan keseriusan pemerintah daerah. Namun, absennya laporan transparan terkait capaian program membuat masyarakat semakin ragu.
“Kalau memang tidak tercapai, akui saja secara terbuka. Jangan dibiarkan publik hanya menerima gambaran yang manis tanpa data konkret,” katanya.
Hartono juga menekankan perlunya peran aktif DPRD Parimo dalam mengawasi jalannya pemerintahan. Menurutnya, fungsi kontrol legislatif sangat penting agar janji kepala daerah tidak berhenti sebagai slogan politik semata.
“Evaluasi terbuka dengan data yang jelas akan memberi masyarakat gambaran utuh tentang sejauh mana janji-janji itu ditepati,” pungkasnya. (HJM)
Laporan
ini dipublikasikan oleh Hero Jurnal Media sebagai bentuk pemantauan publik
terhadap jalannya pemerintahan daerah.
