HERO Jurnal Media — Lumajang. Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan signifikan. Aliran lahar dingin yang merupakan imbas erupsi dan curah hujan tinggi di kawasan puncak kini meluas hingga mencapai Gladak Perak, sekitar 13 kilometer dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
Kepala
Tim Mitigasi Gunung Api Badan Geologi, Heruningtyas, mengungkapkan bahwa
aliran lahar mulai terpantau sejak pukul 10.50 WIB di Kali Lanang. Hanya
beberapa menit kemudian, tepat pada pukul 10.56 WIB, lahar diketahui telah
menyusuri Besuk Kobokan dan mencapai area Gladak Perak.
“Lahar
sudah sampai Gladak Perak,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang dikirimkan
kepada Badan Geologi. Menurutnya, hujan intensitas sedang hingga tinggi yang
mengguyur kawasan gunung turut memicu peningkatan aliran lahar.
Heruningtyas
menambahkan bahwa visual gunung saat ini tertutup akibat cuaca buruk, dan
kondisi tersebut meningkatkan risiko terjadinya banjir lahar, guguran
lava, serta awan panas. Data seismograf pun menunjukkan getaran
dengan amplitudo maksimal (Amax) mencapai 35 mm, yang dikategorikan
perlu diwaspadai.
Zona Berbahaya Diperluas
Badan
Geologi meminta masyarakat maupun wisatawan untuk tidak beraktivitas di
sektor tenggara Besuk Kobokan hingga jarak 20 kilometer dari puncak. Di
luar radius tersebut, masyarakat juga diminta menjaga jarak minimal 500 meter
dari tepi sungai karena aliran lahar dapat sewaktu-waktu meluas.
Selain
itu, radius 8 kilometer dari kawah menjadi zona terlarang total bagi
aktivitas apa pun karena risiko lontaran batu pijar dan guguran material
vulkanik.
Daerah
aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, seperti Besuk Bang, Besuk
Kembar, dan Besuk Sat, kini memasuki fase kewaspadaan tinggi karena
berpotensi dilintasi lahar dan material vulkanik lainnya.
1.116 Pengungsi, Sebagian Sudah Kembali
Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusdalops melaporkan bahwa 1.116
warga mengungsi ke sembilan titik, termasuk fasilitas desa, sekolah,
masjid, hingga kantor kecamatan. Meskipun demikian, sebagian besar pengungsi
mulai kembali ke rumah setelah wilayah mereka dinyatakan aman dari ancaman awan
panas.
Sementara
itu, sebanyak 187 wisatawan dan pendaki yang sebelumnya terjebak di
jalur Ranu Kumbolo berhasil dievakuasi dengan selamat setelah jalur dinyatakan
aman.
“Pemerintah
terus memenuhi kebutuhan dasar pengungsi, mulai dari dapur umum hingga
distribusi logistik dan peralatan,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat
Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
BNPB Kerahkan Tim, Akses Jalan Kembali Dibuka
Kepala
BNPB, Letjen TNI Suharyanto, memberi perhatian khusus pada peningkatan
aktivitas Semeru. Menindaklanjuti arahan tersebut, Deputi Bidang Sistem dan
Strategi BNPB, Raditya Jati, turun langsung meninjau area terdampak.
Raditya
memastikan bahwa pemerintah pusat akan terus mendampingi pemerintah daerah
dalam penanganan darurat, terutama terkait pembersihan material debu dan
lumpur, pemulihan akses, serta koordinasi logistik.
“Akses
dari Lumajang menuju Malang melalui Gladak Perak sudah kembali dibuka setelah
dilakukan pembersihan material vulkanik,” jelas Raditya.
Ia menegaskan
bahwa situasi masih sangat dinamis dan masyarakat diminta untuk terus mengikuti
pembaruan resmi dari PVMBG, BPBD, dan Pemerintah Daerah. (HJM)
#erupsi #gunungsemeru #bencananasional #bencanadaerah #beritaterbaru #beritanasional #gunungmeletus #lumajang #jawatimur
