Senin, 24 November 2025

Penindakan Korupsi Dana Desa di Sulteng Menguat: SABER Korupsi Soroti Pola Penyimpangan yang Berulang

BY HeRo Jurnal IN , , , , , ,


Palu - HERO Jurnal Media -
Upaya pemberantasan korupsi di tingkat desa kembali menjadi perhatian publik setelah Kejaksaan Negeri Poso resmi menahan dua mantan perangkat Desa Dewua, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, terkait dugaan penyimpangan anggaran dana desa tahun 2020–2021. Langkah ini dilakukan setelah keduanya berulang kali mangkir dari panggilan pemeriksaan tanpa alasan yang dapat dibenarkan.

Penahanan terhadap mantan Penjabat Kepala Desa Dewua, Febrianto Saya, dan mantan Kaur Keuangan, Putra Natal P. Salarupa, dilaksanakan pada 19 November 2025. Keduanya langsung dititipkan di Rutan Kelas IIB Poso untuk menjalani masa penahanan selama 20 hari, terhitung 19 November hingga 8 Desember 2025. Informasi ini disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri Poso, Lie Putra Setiawan, melalui Kasi Intelijen MuhReza Kurniawan.

“Penahanan dilakukan berdasarkan Sprint Penahanan Nomor PRINT-533 dan PRINT-532. Keduanya tidak kooperatif sehingga tindakan tegas menjadi langkah yang harus kami ambil,” ujar Reza.

Respons Keras dan Keresahan dari SABER Korupsi

Menanggapi penindakan tersebut, Wakil Ketua Umum SABER Korupsi, Herfiansyah Radengkilo, menyampaikan apresiasi kepada aparat penegak hukum. Namun, ia juga menegaskan bahwa kasus ini kembali menambah daftar panjang penyimpangan dana desa di Sulawesi Tengah dan menunjukkan ada masalah serius dalam pengawasan anggaran pembangunan di tingkat akar rumput.

“Kami mengapresiasi ketegasan Kejaksaan Poso. Tapi di lapangan, laporan yang masuk ke kami justru makin membuat resah. Polanya sama, modusnya berulang, dan sebagian perangkat desa seolah tidak jera,” ujar Herfiansyah dengan nada penuh keprihatinan.
Menurutnya, tim SABER Korupsi di lapangan terus menemukan indikasi penyalahgunaan dana desa di sejumlah wilayah, yang memperlihatkan bahwa korupsi bukan lagi tindakan individu, melainkan pola yang sistematis.

Herfiansyah menambahkan bahwa SABER Korupsi akan memperkuat upaya pencegahan dan edukasi, sembari mendorong aparat untuk tetap konsisten dalam penegakan hukum.
“Kalau dana desa yang harusnya menyejahterakan rakyat malah dipakai untuk memperkaya diri, maka kepercayaan publik akan runtuh. Ini keresahan terbesar kami,” tegasnya.

Kasus Serupa Mengemuka di Berbagai Kabupaten

Penindakan di Poso hanyalah satu bagian dari rangkaian kasus korupsi dana desa yang telah terungkap di beberapa kabupaten lain di Sulawesi Tengah dalam tiga tahun terakhir.

1. Tojo Una-Una

Pada 16 September 2025, Kejaksaan menahan David, mantan Kaur Keuangan Desa Tanjung Pude, setelah berkasnya dilimpahkan oleh kepolisian. Ia diduga menyelewengkan dana desa tahun 2021 dan menyebabkan kerugian negara Rp 362 juta.
Kepala Kejari Touna, Rizky Fachrurrozi, menyebut dana pembangunan desa digunakan untuk kepentingan pribadi.

2. Parigi Moutong

Kepala Desa Sausu Auma, AS, ikut ditahan atas dugaan pengadaan fiktif, laporan pertanggungjawaban yang tidak sesuai kenyataan, serta penyimpangan belanja alat kesehatan dan bibit durian. Kerugian negara mencapai Rp 220 juta.
Kasi Intel Kejari Parimo, Irwanto, menjelaskan bahwa AS mengelola seluruh anggaran secara tertutup tanpa melibatkan perangkat desa lain.

3. Kabupaten Sigi

Pada 16 Juli 2025, Kejari Sigi menahan Penjabat Kepala Desa Tanah Harapan, JRY, yang juga tiga kali tidak memenuhi panggilan pemeriksaan. Ia diduga menyelewengkan anggaran hingga Rp 631,9 juta.
Beberapa program yang diklaim telah selesai ternyata sama sekali tidak pernah dikerjakan.

4. Kabupaten Tolitoli

Kasus terbaru muncul di Desa Tinabogan. Kepala Desa, Irfan, ditahan pada 31 Oktober 2025 setelah ditemukan penyimpangan dalam pengadaan serta pekerjaan fisik pembangunan desa. Potensi kerugian negara diperkirakan Rp 210 juta.
Kasipidsus Kejari Tolitoli, Imran Adiguna, mengungkapkan bahwa proyek yang seharusnya selesai sesuai spesifikasi ternyata tidak dilaksanakan.

Pola Penyimpangan yang Berulang

Dari seluruh kasus tersebut, terlihat pola yang hampir serupa:

·        pengadaan fiktif,

·        pekerjaan fisik yang tidak dikerjakan,

·        laporan pertanggungjawaban manipulatif,

·        serta pemakaian dana desa untuk kepentingan pribadi.

Inilah yang oleh SABER Korupsi disebut sebagai “lingkaran penyimpangan anggaran desa” yang terus terjadi jika pengawasan dan edukasi masyarakat tidak diperkuat.

Herfiansyah Radengkilo menegaskan kembali komitmen lembaganya.
“Kami melihat ada harapan dari setiap langkah penegakan hukum yang tegas, tetapi pekerjaan belum selesai. Kami di SABER Korupsi akan terus berada di garis depan, mengawasi, mengingatkan, dan mendorong agar dana desa benar-benar kembali kepada rakyat.” (HJM)

#beritaterbaru #sulawesitengah #korupsi #saberkorupsi #beritadaerah #danadesa

 

Beragam Ide Kesehatan Dan Bisnis Ada Disini!

Berita Daerah Berita Terbaru Dinamika Politik berita nasional artikel Nasional Sosial & Budaya Sulawesi Tengah Sudut Pandang Korupsi Politik saber korupsi Parimo Prabowo KPU informasi terkini kampanye KPK Teknologi internasional pilkada 2024 Olah Raga Sepak Bola Ekonomi Timnas Indonesia update berita Herfiansyah Radengkilo Pemerintah Daerah Pangan Pertanian Presiden Jokowi Kejagung Pendidikan amerika serikat donggala financial parigi moutong Ai DBH Migas Erwin Burase Global economi Maluku Utara Pertambangan Sherly Tjoanda Vera Elena Laruni curah hujan era digital hero jurnal media indonesia iran israel jakarta kesehatan keuangan mahkamah konstitusi maritim menteri keuangan opini palu peristiwa piala dunia piala dunia 2026 purbaya tambang ilegal umkm wisata AMDAL Alibaba BMKG Bencana Berita olah raga Bill Gates Brics CSR Migas Film.ariel noah GroundBreaking Gubernur Jawa Barat Holtikultura Jack Ma Jawa Barat Jeff Bezos Amazon Karawang Ketahanan Pangan Nasional Kontroversial Lingkugan Hidup Mark Zuckerberg Meta Microsoft Migas Nasional Partai Pramono Anung Rapat Kabinet Wamenaker Warren Buffet WorldCup alutsista.TNI amran sulaiman anwar hafis bandung banjir bank indonesia bencana alam bulog bupati donggala dedi mulyadi entertainment gibran rakabuming raka gunung semeru hiburan indonenesia jabodetabek jam intel kampung nelayan kapolri ktt apec lumajang jawa timur lyink.id menkeu menteri kabinet menteri pertanian miliarder dunia musibah nasdem ombudsman orang terkaya peluang bisnis pembangunan nasional perang perang dunia III perdagangan pesawat peternakan rempah rempah stasiun tanah abang #prabowo #presiden #jakarta tambang transparasi publik

Berita Lainnya

Recent Post