JAKARTA, HERO Jurnal Media,- Dalam upaya memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintahan yang bersih dan berwibawa, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk menegakkan hukum dan memberantas korupsi secara menyeluruh di tanah air.
Komitmen itu disampaikan dalam sebuah forum
internasional yang dihadiri para pemimpin perusahaan dan investor dari berbagai
negara. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo secara terbuka berbagi
pandangan dan pengalaman pribadinya tentang betapa berbahayanya praktik korupsi
bagi masa depan bangsa.
Menurut Presiden Prabowo, korupsi ibarat penyakit
kronis yang dapat menghancurkan tatanan negara apabila dibiarkan tanpa
penanganan yang tegas.
“Korupsi adalah penyakit. Bila sudah mencapai
stadium empat seperti kanker, akan sangat sulit disembuhkan. Dalam sejarah,
korupsi bisa menghancurkan negara, bangsa, bahkan rezim. Karena itu, saya
bertekad untuk memberantasnya,” tegas Presiden.
Presiden Prabowo juga menuturkan pengalamannya
saat pertama kali menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Ia mengingatkan seluruh
anggota keluarganya agar tidak terlibat dalam proyek-proyek di lingkungan
kementeriannya, sebagai bentuk keteladanan dan integritas pribadi dalam
menghindari konflik kepentingan.
“Suatu hari, salah satu keponakan saya datang
membawa proyek. Saya katakan, ‘Kamu tidak pernah terlibat di bidang pertahanan
dan tidak memahami sektor ini. Jadi tidak. Carilah usaha lain.’ Saya tidak
ingin ada praktik yang bisa menimbulkan kecurigaan,” ujarnya.
Lebih jauh, Presiden menjelaskan langkah konkret
pemerintahannya dalam menindak berbagai praktik ilegal, terutama di sektor
sumber daya alam. Salah satu contohnya adalah operasi besar-besaran untuk
memberantas tambang timah ilegal di Bangka Belitung, yang berhasil
menyelamatkan aset negara bernilai miliaran dolar Amerika Serikat.
“Kami melakukan operasi terpadu dengan kapal
perang, pesawat, helikopter, dan drone. Pulau-pulau itu kami blokade agar tak
ada kapal yang bisa keluar masuk tanpa pengawasan. Hasilnya, penyelundupan
berhasil dihentikan dan aset negara terselamatkan,” jelasnya.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menyoroti
penegakan hukum terhadap perkebunan sawit ilegal yang luasnya mencapai jutaan
hektare. Pemerintah bertindak tegas dengan mencabut konsesi perusahaan yang
terbukti melanggar hukum.
“Saya disumpah untuk menegakkan hukum. Karena
itu, saya memerintahkan Jaksa Agung dan Badan Pemeriksa Keuangan untuk
menyelidiki. Bila ditemukan pelanggaran, maka konsesi harus dihentikan. Dan
itulah yang kami lakukan,” tegasnya.
Presiden Prabowo menekankan bahwa penegakan hukum
yang tegas dan konsisten merupakan kunci dalam mengembalikan wibawa negara
serta membangun kepercayaan rakyat terhadap pemerintah. Ia berjanji untuk
menegakkan hukum tanpa pandang bulu dan memastikan bahwa Indonesia menjadi
negara yang dihormati, baik di dalam maupun luar negeri.
