![]() |
Karawang – Hero Jurnal Media,- Dalam sebuah momentum bersejarah bagi pengembangan industri energi hijau nasional, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda memberikan pidato sarat makna di hadapan Presiden RI Prabowo Subianto dan para menteri Kabinet Indonesia Maju. Bertempat di Karawang, Jawa Barat, agenda groundbreaking ekosistem baterai kendaraan listrik itu menjadi panggung strategis bagi Sherly untuk menyuarakan pentingnya pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
“Kami
pemerintah Provinsi Maluku Utara siap mendukung penuh kelancaran hilirisasi
ekosistem baterai untuk kendaraan listrik ini. Kami juga memohon dukungan Bapak
Presiden dan seluruh jajaran kementerian untuk membantu percepatan pembangunan
infrastruktur di Maluku Utara,” tegas Sherly di hadapan peserta acara.
Sherly menyebutkan bahwa Provinsi Maluku Utara
saat ini tengah menjalankan lima proyek strategis nasional yang terintegrasi
dalam program hilirisasi energi, khususnya di wilayah Halmahera Timur. Namun,
ia juga mengingatkan agar proses hilirisasi tidak meninggalkan pembangunan
infrastruktur dasar, terutama jalan, jembatan, irigasi pertanian, dan fasilitas
perikanan.
Kritik Membangun dan Harapan dari Tanah Kieraha
Tak hanya bicara soal teknokrasi dan
investasi, Sherly menyisipkan catatan penting tentang ketimpangan pembangunan
yang selama ini masih dirasakan masyarakat Maluku Utara. Ia juga menitipkan
harapan dari berbagai komunitas adat dan suku lokal agar kekayaan alam serta
budaya tetap dijaga di tengah derasnya arus industrialisasi.
“Kami dari lubuk hati yang paling dalam, mewakili suku Togutil, Sawai, Maba, Tagu, Modole, Ibu, Kao, Ternate, Tidore, Makian, Kayoa, seluruh masyarakat Maluku Utara menitipkan harapan agar bumi Maluku Kieraha dalam arus transformasi ini tetap menjadi tanah kehidupan yang adil, makmur, dan bermartabat,” ucapnya penuh haru.
IDE BISNIS ERA DIGITAL TANPA PERLU PUNYA STOCK PRODUK DAPATKAN eBOOKNYA DISINI!
Dorongan untuk Status Kota Sofifi
Dalam sambutannya, Sherly juga menyampaikan
satu permohonan administratif yang selama ini luput dari perhatian nasional:
status ibu kota provinsi Maluku Utara, yakni Sofifi, yang masih berstatus
kelurahan.
“Satu lagi
mohon maaf Pak, ibu kota Sofifi itu masih kelurahan statusnya. Mohon diberikan
kesempatan untuk bisa diubah dan menjadi kota yang mandiri,” katanya
disambut tepuk tangan hadirin.
Pembangunan
dengan Hati dan Keberpihakan
Di akhir pidatonya, Sherly menutup dengan
pesan reflektif yang mencerminkan pendekatan kemanusiaan dalam pembangunan.
“Karena masa
depan bukan hanya soal teknologi yang canggih, tetapi juga tentang hati yang
peduli, tangan yang bekerja, dan memastikan semua ikut maju bersama,”
tutupnya, disambut hangat oleh seluruh peserta. (HJM)
#GroundbreakingKarawang #SherlyTjoanda #MalukuUtaraBersuara#HilirisasiNasional #TanahKieraha #SofifiMaju#PembangunanBerkeadilan #AdatDanLingkungan #InvestasiBermartabat#IndonesiaHijau2030