Sabtu, 05 Juli 2025

Ketika Miliarder Dunia Kembali ke Akar: " Tren Investasi Besar-besaran di Pertanian dan Peternakan " Ada Apa?

BY HeRo Jurnal IN , , , , , , , , , , , , , ,

🌾 Ketika dunia menghadapi ketidakpastian iklim, konflik geopolitik, dan krisis pangan global, para miliarder dunia memilih untuk tidak hanya bertahan—mereka kembali ke akar. Akar yang dimaksud bukan metafora spiritual, melainkan harfiah: tanah, ladang, peternakan, dan kebun. Di balik hingar-bingar startup teknologi dan kripto, kini ladang pertanian dan peternakan menjadi magnet baru bagi para taipan kelas dunia

Jakarta, Hero Jurnal Media,- Tren terbaru di kalangan miliarder dunia menunjukkan pergeseran signifikan dari dunia teknologi dan finansial ke sektor yang selama ini dianggap tradisional: agribisnis. Mereka tak lagi hanya bicara AI dan metaverse, tapi juga tentang irigasi tetes, pupuk organik, hingga peran mikroba tanah.

Nama-nama besar seperti Jack Ma (Alibaba), Mark Zuckerberg (Meta), Warren Buffet, Bill Gates (Microsoft), hingga Jeff Bezos (Amazon) kini tercatat aktif berinvestasi di sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan. Tujuannya bukan hanya diversifikasi aset, tapi juga memastikan ketahanan pangan global dan stabilitas investasi jangka panjang.


Jack Ma: Teknologi Bertemu Tanah

Setelah sempat menghilang dari sorotan publik, Jack Ma kini muncul dengan gebrakan baru: teknologi pertanian. Ia berinvestasi di 1.8 Meters Marine Technology (Zhejiang), sebuah startup di Hangzhou, China, yang bergerak di sektor pertanian dan perikanan. Modal awalnya? Tak tanggung-tanggung—setara Rp232 miliar.

IDE BISNIS ERA DIGITAL TANPA PERLU PUNYA STOCK PRODUK DAPATKAN eBOOKNYA DISINI!

Tak hanya itu, pada tahun 2022, Jack Ma juga melakukan studi ke Belanda, mengunjungi Wageningen University & Research (WUR) — salah satu pusat riset pertanian terbaik dunia. Ini menunjukkan komitmennya dalam memahami dan mengadopsi pertanian berkelanjutan.


Zuckerberg: Dari Meta ke Metode Organik

Mark Zuckerberg, sang arsitek dunia virtual, justru membenamkan sebagian investasinya dalam realita paling mendasar: tanah. Bersama sang istri, Priscilla Chan, ia mengelola lebih dari 1.500 hektar lahan pertanian yang digunakan untuk peternakan, pembibitan, serta pertanian jahe dan kunyit organik.

Dengan pendekatan berbasis teknologi, mereka menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan, mengintegrasikan data cuaca, sensor tanah, dan analisis pertumbuhan tanaman — menjadikan pertanian mereka sebagai model masa depan.


Mengapa Agribisnis Jadi Magnet Baru?

Langkah para konglomerat ini bukan kebetulan. Dunia tengah menghadapi tantangan besar: perubahan iklim, konflik pasokan pangan, dan tekanan populasi global. Di saat sektor lain goyah, agribisnis justru menawarkan ketahanan, dampak sosial nyata, dan stabilitas jangka panjang.

Teknologi modern seperti pertanian presisi, automasi, drone pemantau lahan, hingga AI cuaca telah membuat industri ini lebih efisien dan menguntungkan. Maka tak heran, sektor ini kini dilirik sebagai tambang emas baru — tapi yang tumbuh dari tanah.


Inspirasi untuk Dunia Usaha Lokal

Fenomena ini juga bisa menjadi sinyal bagi para pengusaha lokal: jangan remehkan tanah. Dengan pendekatan yang tepat, kolaborasi dengan teknologi, dan dukungan pasar yang terus berkembang, agribisnis adalah masa depan. Tak harus menjadi miliarder dulu untuk mulai bertani — cukup dengan visi dan langkah nyata.

#AgribisnisGlobal  #MiliarderBertani  #TechToFarm  #InvestasiHijau  #FutureOfFarming  #PertanianBerkelanjutan  #ZuckerbergFarm  #JackMaAgritech #PetaniMasaDepan  #DariSiliconKeSawah 


Beragam Ide Kesehatan Dan Bisnis Ada Disini!

Berita Daerah Berita Terbaru Dinamika Politik berita nasional artikel Nasional Sosial & Budaya Sulawesi Tengah Sudut Pandang Korupsi Prabowo Politik saber korupsi Parimo KPU Teknologi informasi terkini kampanye KPK internasional pilkada 2024 Olah Raga Sepak Bola Ekonomi Timnas Indonesia update berita Herfiansyah Radengkilo Pemerintah Daerah Pangan Pertanian Presiden Jokowi Kejagung Pendidikan amerika serikat donggala financial indonesia parigi moutong peristiwa Ai DBH Migas Erwin Burase Global economi Maluku Utara Pertambangan Sherly Tjoanda Vera Elena Laruni bencana alam curah hujan era digital hero jurnal media iran israel jakarta kesehatan keuangan mahkamah konstitusi maritim menteri keuangan opini palu piala dunia piala dunia 2026 purbaya tambang ilegal umkm wisata AMDAL Alibaba BMKG Bencana Berita olah raga Bill Gates Brics CSR Migas Film.ariel noah GroundBreaking Gubernur Jawa Barat Holtikultura Jack Ma Jawa Barat Jeff Bezos Amazon Karawang Ketahanan Pangan Nasional Kontroversial Lingkugan Hidup Mark Zuckerberg Meta Microsoft Migas Nasional Partai Pramono Anung Rapat Kabinet Wamenaker Warren Buffet WorldCup alutsista.TNI amran sulaiman anwar hafis aplikasi penghasil uang bandung banjir bank indonesia bencana aceh berita international beritaselebriti bulog bupati donggala dedi mulyadi entertainment gibran rakabuming raka gunung semeru hiburan indonenesia jabodetabek jam intel kampung nelayan kapolri kriminal ktt apec lumajang jawa timur lyink.id menkeu menteri kabinet menteri pertanian miliarder dunia musibah narkotika nasdem ombudsman orang terkaya peluang bisnis pembangunan nasional perang perang dunia III perdagangan perselingkuhan pesawat peternakan rempah rempah skandal stasiun tanah abang #prabowo #presiden #jakarta tambang transparasi publik

Berita Lainnya

Recent Post